Ia menatap kembali layar komputer.Malam ini mungkin merupakan malam yang akan di mulai Parjo untuk memulai meninggalkan sikap yang selama ini di anut dan di anggap parjo sebagai tanggung jawab layaknya setiap suami pada umumnya.Di raihnya al kitab yang di berikan Bang markus (pengurus kos kosan) setelah tadi sore dia ngobrol bareng di ruang tunggu tamu kos kosan.Di lihatnya isi2 kitab tersebut yg sudah di tandai garis2 merah oleh bang markus.Ia berhenti sejenak memperjelas ingatannya tentang nasehat2 bang markus tadi sore.
"Iya parjo,ini sepertinya istrimu taunya hanya uang,tidak ada tersimpan cinta di ruang hatinya untuk kamu" begitulah komentar bang markus setelah melihat semua isi sms di hp parjo,yg isinya beberapa minggu ini di kirim oleh istrinya.
"Ya begitulah,abang sudah baca sendirikan,lalu parjo harus bagaimana bang?" jawab parjo meminta nasehat sambil tangannya menerima hp kembali dari bang markus.
"jadi begini ya Jo, sebelumnya aku mau nanya,agama kamu apa?"
"ya bang,allhamdulilah saya islam bang,walaupun akhir2 ini saya jarang sholat tetapi saya bukan islam garis keras,seperti ISIS yang ramai di bicarakan saat ini".
"Ok jo,kamu islam saya kristen,saya dari ambon kamu dari jawa,saya satpam di bank kamu kontraktor di proyek,di umurku yg sekarang 37 aku masih lajang sedangkan kamu umur 35 sudah punya anak 2.Tapi kita sama sama manusia,sama2 hidup di indonesia yang berpedoman pada pancasila.Ini saya kasih pemanasan dulu supaya kamu tidak salah paham ya jo,kamu mengerti kan?"
"iya bang,saya mengerti dan paham" jawab parjo sambil menarik badannya kedepan dari senderan kursi,mulai serius mendengarkan nasehat bang markus.
"Kamu sekolahnya terakhir apa jo?"
"saya terakhir smp bang,karena kondisi ekonomi orang tua saya pas pasan,setelah lulus smp saya di kampung bekerja membantu orang tua.Mengurus kerbau dan membantu mengolah sawah.Sebenarnya saya pengen melanjutkan sekolah,tapi saya tau diri itu tidak
mungkin.Kalau saya ceritakan kisahku mulai dari kecil nanti jadi melebar kemana mana bang"
"Oh, tidak apa apa jo,justru saya malah senang kalau kamu jujur dan terbuka seperti ini,biar saya bisa membantu memecahkan masalah rumah tanggamu saat ini,Bukankah berkat tuhan itu bisa di dapat kalau kita jujur,terbuka dan buang gengsi.Ayo jo ceritakan kisahmu bagaimana kamu yang dari kampung bisa sampai di sini menjadi kontraktor proyek,menikah,kemudian terkena badai rumah tangga ini".Siapa tau nanti saya juga bisa belajar menjadi kontraktor seperti kamu.Pinta bang markus sambil berdiri mengambil cemilan yang di sediakan di meja,kemudian kembali duduk di tempatnya semula.
Parjo menghela napas,ada perasaan lega,seperti ada yang mengurangi sedikit beban di pundaknya yang selama ini di pikul dan terasa berat.Dia memandang bang markus sebentar,Orang yang di kursi didepannya sekarang ini,badannya tinggi dan tegap,parjo seperti menemukan ayahnya kembali,Seorang ayah yg dulu menuntunnya waktu kecil,mendidik dan mengajaknya bermain.Ia bangkit dari duduknya mengambil sebatang rokok dari bungkusnya yang ada di meja,Setelah menyalakan rokok,ia kembali ketempat duduknya semula.
"Saya di keluarga lima bersaudara bang".
parjo melanjutkan kisahnya,"Saya anak yang ke 4.Kakak saya paling tua cowok sudah berkeluarga tinggal di kampung istrinya,kakak kedua cewek sudah bersuami tinggal di kampung deket rumah emak.kakak saya yg ke3 tinggal di sini (jakarta) dapat istri orang sini.Kemudian saya di jakarta juga dapet istri orang sini,
Yang sekarang abang lihat sendiri kondisi saya saat ini tinggal di kos kosan abang karena di usir mertua perempuan sebab di fitnah selingkuh dan di anggap gagal mengurus istri,dan 2 anak saya yg masih kecil sementara di ambil mertua beserta istri saya tinggal bareng mertua.
Anak saya yg pertama cewek kelas 4 sd,yg ke 2 cowok umur 3 th."
Mata parjo berkaca kaca setelah menyebut anaknya,ada perasaan rindu terhadap 2 buah hatinya yg masih kecil itu,maklum sudah 2 bulan ini parjo terpisah jauh dengan mereka.
"Kemudian adik saya yang bungsu cewek sudah bersuami tinggal satu rumah dengan emak di kampung.Itu satu2nya adikku yg paling aku sayang".
Udara sore mulai terasa mengalir keruangan di mana mereka berdua ngobrol
"Halo bang markus,selamat sore, hayo berduaan aja lagi ngapain ini"
Suara perempuan muda,tangannya menenteng bungkusan plastik muncul dari arah pintu depan rumah kos kosan, mengagetkan mereka berdua.
"Sore,eh Diana,waduh cantiknyaaaa, habis borong ya?" jawab bang markus
"ga bang,cuman jalan jalan cari angin,di kamar kosan terus rasanya suntuk".
"Sekali kali mas Parjo dong di ajak jalan jalan" canda bang markus.
"ih takut ah,entar ada yg nglabrak lagi".diana membalas sambil berjalan masuk menuju kamarnya
parjo terlihat hanya tersenyum mendengar candaan bang markus.
Dia adalah Diana, janda muda cantik umur 30th,bodinya seksi ,kulit putih bersih.Sudah setahun lebih tinggal sendirian menempati kamar kos paling depan dekat ruang tamu.Parjo biasa memanggilnya teteh Diana,Selama kos di situ,Parjo tidak tau,apa pekerjaan Diana,Yang dia tau,kalau malam dengan dandanan seksi Diana baru pergi dan pulangnya pagi.Kebetulan hari ini memeang hari libur,Mungkin tadi Diana habis jalan jalan ke mall.
Hari sudah menjelang sore,anak anak kos lainnya belum pada pulang,baru Diana saja yang sudah pulang,yang sekarang sudah ada di kamar kosnya untuk istirahat.
Parjo kembali melanjutkan kisahnya.”Ya begitulah bang,kegiatan di kampung saya semenjak lulus sekolah.pagi buta,setelah pulang dari langgar(musholla) bergegas sarapan,kemudian ganti seragam perang untuk mencari rumput.Mungkin anak2 jaman sekarang sudah tidak ada lagi yang seperti jaman saya dulu.
Belum selesai Parjo bicara,tiba tiba: “Braaaakkk’’suara benda terjatuh, Di barengi suara Diana minta tolong dari dalam kamarnya,
BERSAMBUNG
0 Response to "SAYANG SUDAH DITRANSFER BELUM (BAG 1)"
Posting Komentar