Mereka tinggal di daerah yang terpencil,masih alami,jangankan dokter bidan saja di sana tidak ada.Karena lahir berbarengan itu ayah dan ibunya bingung mana yang jadi kakak dan mana yang jadi adik.Perbedaan mereka hanyalah pada ukuran besar badannya,kalau wajah dan rupa sama persis.Maka di putuskanlah oleh bapaknya,Yang badannya besar di beri nama REKO sebagai kakak dan yang badannya kecil namanya REKEN sebagai adik.
Kedua orang tua mereka sangat sayang dengan reko dan reken.Semua mendapat hak yang sama tanpa ada yang di beda bedakan.Hari hari keluarga tersebut sangatlah bahagia,tidak pernah sedih.Soalnya mereka hidup di tempat yang masih alami jauh dari kebisingan,tidak ada televisi tidak ada radio,apalagi internet.Pokoknya ayem tentrem kerto raharjo,gemah ripah loh jinawi (ungkapan bahasa jawa).Bener bener hidup bersahabat dengan alam,hasil makananyapun dari alam,tidak pernah kekurangan.
Untuk pendidikan reko dan reken,kedua orang tuanya tidak memasukkan mereka kesekolah.Mereka di didik langsung oleh orang tuanya melalui proses alam.Mereka di ajarkan bagaimana mempertahankan hidup bagai mana kalau ada tanda bahaya orang asing datang,Dan nilai nilai luhur beradaptasi dengan alam.
Seiring berjalannya waktu reko dan reken sudah bisa berjalan,Suatu hari mereka di ajak jalan jalan bapaknya,Sebelum mereka bertiga berangkat,Ibunya Reko dan Reken berpesan pada bapaknya,"pak, hati2 ya,jangan jauh jauh, ibu semalam mimpi tidak enak"..Tenang saja bu,bapak ga jauh jauh kok,bapak hanya ingin memperkenalkan kepada anak kita dengan indahnya alam ini,Tibalah bapak dan kedua anak itu di suatu tempat,di bawah pohon yang rindang,pohonnya besar sekali berada di tepian sungai,pohon itu kelihatan seperti angker.
Air yang mengalir di bawahnya begitu jernih dan akar akar pohon tersebut sebagian menjalar ke sungai.Ada sesuatu yang aneh terlihat di balik akar pohon tersebut,warnanya kuning seperti emas.Bapaknya penasaran melihatnya.Dia mencoba berjalan agak mendekat ke tempat itu,sambil menyuruh kedua anaknya menunggu jangan kemana mana. baru beberapa langkah dia berhenti sepertinya lagi memikirkan sesuatu,Dia ingat pesan ayahnya sebelum meninggal,bahwa dulu kakanya pernah hilang misterius di bawah pohon itu,"nak kalau suatu saat nanti kamu bertemu pohon yang rindang yang akarnya menjulur ke air,lalu di balik akar itu ada kelihatan seperti emas,cepatlah kamu segera pergi dari situ.Janganlah kamu menjadi korban yang kedua, cukup kakakmu saja,bapak tidak mau kehilangan kamu" begitulah kira kira pesannya.
Tapi karena rasa penasarannya lebih tinggi dia nekat untuk melanjutkan,"Ah itu mungkin karena dulu kakakku masih kecil,kalau sekarang aku kan sudah menjadi seorang bapak mana mungkin aku bisa hilang".Pikir dia dalam hati.kemudian dia tetap terus melangkah semakin dekat,sekarang benda kuning tersebut tepat persis ada di depannya,di amatinya benda itu,"tidak ada yang aneh sama benda ini,tapi kenapa kakakku dulu bisa hilang" dia tambah penasaran.Ada perasaan yang besar mendorongnya untuk memegang,"coba aku pegang" sekarang benda itu sudah di pegangnya,"hahaha apa aku bilang,ini tidak apa2kan" sambil dia tertawa.
Bapak hati2,teriak reko dan reken mengingatkan bapaknya dari kejauhan."Tenang nak jangan takut,bapak akan membawakannya untukmu"di tariknya benda itu tapi sepertinya susah,seperti ada yang menyangkut.dia coba menariknya kembali sekuat tenaga,Dan tiba2 sreeeet,"Tolooooong" bapaknya berteriak.Reko dan Reken kaget"bapak,bapak,bapaaaaaaaak".Mereka berteriak teriak sambil menangis.Mereka tidak mengerti dan tidak paham kenapa bapaknya bisa tertarik ketas,ke arah pohon angker oleh benda kuning itu,bapaknya hilang seperti di bawa ke alam ghaib.kemudian mereka berdua lari ketakutan segera pulang. Sambil berlari Reko dan reken terus menangis dan berteriak memanggil bapaknya.
Sesampainya di rumah ibunya kaget,melihat Reko dan Reken menangis."Lho,nak kenapa menangis,bapak mana?"ibunya bertanya penasaran."Bapak bu bapak,huuuu,uuuu hek,hek,huuu,uuuu reko dan reken masih menangis sambil sesenggukan."Iya,ada apa dengan bapak nak?."bapak..bapak..bapak hilang bu,di pohon angker itu hemm emm emm" mereka berdua masih sambil menangis."Apa? oh tuhan kenapa ini terjadi,apa dosa keluarga kami ternyata mimpiku semalam merupakan sebuah tanda".ibunya kaget sambil menangis.Melihat ibunya menangis,Reko dan Reken semakin keras tangisnya.Mereka bertiga larut dalam tangis dan kesedihan.
Tak menunggu lama,Reko dan Reken kemudian diajak ibunya untuk melapor ke rumah ketua daerah tersebut.Sesampainya di rumah ketua,ibu reko dan reken menceritakan kejadian tersebut tidak lupa menceritakan mimpinya semalam.Mendengar cerita tersebut,Ketua menyuruh wakilnya untuk mengumpulkan semua yang tinggal di daerah tersebut,untuk di adakan pengumuman.Tak butuh waktu lama,semua yang tinggal di daerah tersebut sekarang sudah berkumpul di rumah ketua."Wahai saudaraku semua yang berkumpul di sini,hari ini tadi telah terjadi peristiwa aneh,bahwa bapaknya Reko dan Reken telah hilang di pohon beringin angker di pinggir kali sana" semua yang hadir pada berbisik bisik susana menjadi riuh."selama ini kita tidak tau"ketua melanjutkan bicaranya."Sebenarnya makhluk halus apa yang ada di pohon angker itu,sudah banyak korban dari kita yang hilang tiba2 di pohon angker itu,Tadi ibunya Reko dan Reken juga bercerita,bahwa dia semalam mimpi buruk,bahwa akan terjadi bencana besar di daerah kita ini,Kita tidak tau kapan bencana itu akan datang,
Sepertinya makhluk2 halus itu sudah mengincar kita dari dulu,sekarang mereka bertambah buas,rakus dan serakah,mereka selalu memasang perangkap yang tidak kita ketahui,Entah apa yang di lakukan makhluk2 halus tersebut terhadap suadara2 kita yang sudah di tangkapnya.Untuk itu mulai sekarang saya himbau kepada saudara semua,untuk hati2 dan berjaga jaga.jangan ada lagi yang mencoba berani mendekati pohon angker tersebut.Sekarang silahkan saudara2 semua kembali ke rumah masing2,jaga anak2 kalian untuk sementara waktu jangan sampai keluar rumah".Kemudian semua yang hadir bubar untuk kembali kerumah masing2 sambil mengingat pesan Ketua.
Hari sudah malam,di rumah reko dan reken,ibunya tidak bisa tidur,Dia masih belum bisa melupakan kepergian suaminya,hatinya merasa cemas dan was was memikirkan tentang mimpinya kemarin malam,bahwa di daerahnya akan terjadi bencana besar,yang banyak memakan korban.Ibunya mendapat firasat bahwa bencana itu akan terjadi besok pagi,Untuk itu dia membangunkan anaknya,"Nak bangun nak"iya bu ada apa? Reko dan Reken bangun dari tidurnya."Mari nak kita pergi dari daerah sini,di sini sudah tidak aman"Tapi bu,ini masih malam,kita mau pergi kemana? Kita pergi malam ini mencari tempat kehidupan yang baru,ibu juga belum tau tempat baru itu,yang penting kita besok pagi sudah tidak ada di sini nak.Sebab besok pagi bencana besar itu akan datang" Dengan berat hati reko dan reken megikuti perkataan ibunya.
Sebenarnya reko dan reken sedih untuk meninggalkan rumahnya,banyak kenangan indah mereka bersama bapak dan ibunya dan saat2 bahagia bermain dengan teman2nya yang tidak bisa di lupakan.Tetapi karena makhluk2 halus yang jahat itu mereka terpaksa meninggalkan rumahnya.Reko dan Reken tidak mengerti apa maunya makhluk halus itu,pikirannya masih kecil belum mampu mencerna, dia hanya tau bahwa makhluk yg ada di pohon beringin itu jahat.Malam itu juga mereka bertiga melangkah menembus sunyinya malam meninggalkan rumah,untuk mencari tempat kehidupan yang baru.
Pagi telah tiba,semua yang tinggal di daerah itu baru bangun dari tidurnya,Sayup sayup ketua mendengar suara2 aneh yang berasal dari pohon beringin itu,dia mendengar semakin banyak suara2 aneh yang datang.Suaranya terdengar semakin keras,disertai suara gemuruh dahsyat,air sungai seperti meluap luap di sekitaran pohon itu,Ketua memutuskan keluar rumah untuk melihatnya,Alangkah kagetnya dia melihat warna air tersebut berubah menjadi keruh,baunya juga tidak sedap,dia seperti keracunan,Samar samar dia melihat sosok makhluk halus tersebut muncul,badannya besar2 seperti raksasa,mereka semua tertawa bergembira.
Dari semua yang tinggal di daerah itu hanyalah ketua yang deberi kesempatan Tuhan,melihat makhluk halus yang selama ini misterius itu.Tak mau menunggu lama dan mati sia sia,Ketua memutuskan lari sambil teriak2 "bencana telah tiba,bencana telah tiba,ayo kita pergi dari sini saudara2.Gemparlah daerah tersebut,semuanya kalang kabut.Mereka semua seperti berlomba dengan malaikat maut,banyak yang sudah mati terkena bau racun air tersebut.hanya sebagian kecil yang bisa selamat lari jauh meninggalkan daerah itu bersama kemurahan hati Tuhan.Daerah yang dulu tentrem kerto raharjo,gemah ripah loh jinawi, sekarang hancur leburrr,setelah kedatangan makhluk2 jahat yang tamak dan rakus..
Di sekitaran pohon yang angker itu,makhluk2 itu tertawa sebagai tanda kemenangan mereka."Wok,coba dari dulu kita melakukan cara seperti ini pasti kita cepat kaya" celetuk Bakri menjelaskan ke wowok."Betul kri dengan ini lebih cepet" ngapain kemarin aku ngikutin cara2 si Fahri,fadli,senov dan apa lagi si jojon tuh,caranya kampungan banget.Capek pokoknya kalau di ikutin,seharian dapet ikan cuman satu,pakai pancing di kasih umpan,huh kelamaan".Kalau begini kan kita dapat ikan banyak,sebagian kita makan dan sebagian bisa kita jual kepasar..Ikan2 di sini sekarangkan sudah pada pinter, mereka tau mana umpan dan mana jebakan"wowok menimpalinya..iya bener wok ikannya beda ga seperti dulu..Mungkin karena ikannya sudah keseringan main internet." kata bakri..haahahahahahahahaha mereka berdua tertawa berbarengan.
Di pagi itu sekelompok orang kampung sedang mencari ikan dengan cara mengobati sungai tersebut,Wowok menjadi pemimpin kelompok itu.Atas saran Bakri maka di putuskan hari itu mereka menebar racun ke sungai agar mendapat ikan yang banyak.Sebelumnya mereka mencari ikannya dengan cara memancing di bawah pohon beringin itu, yang mengakibatkan bapaknya reko dan reken tertangkap oleh pancingan mereka dengan umpan..
Jauh dari tempat itu kini reko dan reken beserta ibunya,sekarang memulai kehidupan baru di tempat yang baru.menjauh dari manusia yang jahat,rakus dan tamak.Ibunya mengajarkan kepada reko dan reken nilai2 luhur dan budi pekerti agar saling menghargai dan menghormati.jika bertemu dengan manusia di suruh cepat berlindung di tempat yang aman.”Karena kita hanyalah ikan” pesan ibunya kepada Reko dan Reken
0 Response to "IKANNYA REKO DAN REKEN"
Posting Komentar